Kalingga atau Ho-ling
(sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan
bercorak Hindu
yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat
kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten
Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur,
kebanyakan diperoleh dari sumber catatan Tiongkok, tradisi kisah setempat, dan
naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad
kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan
kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan
keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok.
Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang
dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.
Monday, 24 October 2016
Kerajaan Galuh (612-1528)
Kerajaan
Galuh adalah suatu kerajaan Sunda
di pulau Jawa, yang wilayahnya terletak antara Sungai
Citarum di sebelah barat dan Sungai Ci
Serayu juga Cipamali (Kali Brebes) di sebelah timur. Kerajaan ini
adalah penerus dari kerajaan Kendan, bawahan Tarumanagara.[4][5][6]
Sejarah
mengenai Kerajaan Galuh ada pada naskah kuno Carita Parahiyangan, suatu
naskah
berbahasa Sunda
yang ditulis pada awal abad ke-16. Dalam naskah tersebut, cerita mengenai
Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang menjadi raja resi
selama lima belas tahun. Selanjutnya, kekuasaan ini diwariskan kepada putranya
di Galuh yaitu Sang Wretikandayun.[7]
Saat
Linggawarman, raja Tarumanagara yang berkuasa dari tahun 666
meninggal dunia pada tahun 669, kekuasaan Tarumanagara jatuh ke Sri Maharaja Tarusbawa,
menantunya dari Sundapura, salah satu wilayah di bawah Tarumanagara.
Karena Tarusbawa memindahkan kekuasaan Tarumanagara ke Sundapura, pihak Galuh,
dipimpin oleh Wretikandayun (berkuasa dari
tahun 612),
memilih untuk berdiri sebagai kerajaan mandiri. Adapun untuk berbagi wilayah,
Galuh dan Sunda sepakat menjadikan Sungai
Citarum sebagai batasnya.
Kerajaan Kendan (536–612)
Resiguru Manikmaya,
Raja Pertama Kendan Sang Resiguru Manikmaya datang dari Jawa Timur. Ia berasal
dari keluarga Calankayana, India Selatan. Sebelumnya, ia telah mengembara,
mengunjungi beberapa negara, seperti: Gaudi (Benggala), Mahasin (Singapura),
Sumatra, Nusa Sapi (Ghohnusa) atau Pulau Bali, Syangka,
Yawana, Cina, dan lain-lain. Resiguru Manikmaya menikah dengan Tirtakancana, putri
Maharaja Suryawarman, penguasa ke-7 Tarumanagara
(535-561 M). Oleh karena itu, ia dihadiahi daerah Kendan (suatu wilayah
perbukitan Nagreg di Kabupaten Bandung), lengkap dengan rakyat dan tentaranya.
Kerajaan Tarumanagara (358–669)
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Etimologi dan Toponimi
Kata tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara.
Nagara artinya kerajaan atau negara sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang merupakan nama sungai yang
membelah Jawa Barat yaitu Citarum. Pada muara Citarum ditemukan
percandian yang luas yaitu Percandian Batujaya
dan Percandian Cibuaya
yang diduga merupakan peradaban peninggalan Kerajaan Taruma.[1]
KERAJAAN KUTAI (Abad Ke-4)
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.[2][3] Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh.
Sunday, 23 October 2016
Kerajaan Salakanagara (130-362)
Salakanagara, berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang
disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan
merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara. Salakanagara diyakini
sebagai leluhur Suku Sunda, hal dikarenakan wilayah peradaban Salakanagara
sama persis dengan wilayah peradaban orang Sunda selama berabad-abad. Dan yang
memperkuat lagi adalah kesamaan kosakata antara Sunda dan Salakanagara.
Disamping itu ditemukan bukti lain berupa Jam Sunda atau Jam Salakanagara,
suatu cara penyebutan Waktu/Jam yang juga berbahasa Sunda.
Nusantara Era Prasejarah
Nusantara pada periode prasejarah mencakup suatu periode yang sangat panjang, kira-kira sejak 1,7 juta tahun yang lalu, berdasarkan temuan-temuan yang ada. Pengetahuan orang terhadap hal ini didukung oleh temuan-temuan fosil hewan dan manusia(hominid), sisa-sisa peralatan dari batu, bagian tubuh hewan, logam (besi dan perunggu), serta gerabah.
Perangkat Pembelajaran Bahasa Indonesia MTs KTSP-Berkarakter
Kelas 7 TP 2016/2017
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Friday, 21 October 2016
Perangkat Pembelajaran Akidah Akhlak KTSP Berkarakter MTs
Kelas 7
1. Standar Kompetensi
2. Analisis
3. Pemetaan SK/KD
4. Kriteria Ketuntasan Minimal
5. Program Tahunan
6. Program Semester
7. Silabus Pembelajaran
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Standar Kompetensi
2. Analisis
3. Pemetaan SK/KD
4. Kriteria Ketuntasan Minimal
5. Program Tahunan
6. Program Semester
7. Silabus Pembelajaran
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perangkat Pembelajaran SKI KTSP Berkarakter MTs
Kelas 7
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perangkat Pembelajaran Fikih KTSP Berkarakter MTs
Kelas 7
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perangkat Pembelajaran Al-Qur'an Hadits KTSP Berkarakter MTs
Kelas 7
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Standar Kompetensi
2. Pemetaan SK/KD
3. Kriteria Ketuntasan Minimal
4. Program Tahunan
5. Program Semester
6. Silabus Pembelajaran
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Wednesday, 19 October 2016
Selamat Datang di Pustaka Virtual Pak Guru...!
Bismillahirrohmanirrohim,
Terimakasih
anda telah mampir diperpustakaan online Pak Guru. Pakguru berharap anda merasa
nyaman dan memperoleh sesuatu yang berharga disini, khususnya bagi cekgu-cekgu
agar nanti apa yang diperoleh dari sini dapat dikabarkan
kepada anak-anak didik di sekolah masing-masing, sehingga
mereka menjadi lebih cerdas dan pintar dalam segala hal khususnya bagi
pembinaan mental yang tangguh yang selalu berpikir positif dan jujur.
Saran dan
kritik sangat Pakguru tunggu,
agar blog ini menjadi lebih bermutu dan tentunya bermanfaat bagi siapa saja
yang berkunjung kesini.
Wassalam,
Subscribe to:
Posts (Atom)